Inventarisasi Aset
Setiap individu memiliki kebutuhan yang
berbeda-beda, baik kebutuhan berupa barang atau pun jasa. Disetiap perjalanannya,
tentu seseorang akan memiliki banyak sekali barang-barang yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Contoh sederhana kita sebagai mahasiswa hampir dapat
dipastikan kita mempunyai, telepon genggam, laptop, alat tulis, pakaian dan
barang lainnya yang mendukung terhadap aktivitas keseharian kita sebagai mahasiswa.
Barang-barang yang kita miliki tentunya sangat banyak, sampai terkadang kita
lupa apa sajakah barang-barang yang kita
miliki.
Untuk dapat mempermudah mengatur barang
yang kita miliki, tentunya perlu dilakukan langkah inventarisasi atau
pencatatan terhadap barang-barang yang kita miliki. Dengan mencatat
barang-barang yang kita miliki, kita tidak akan kerepotan untuk mengetahui
barang apa saja yang kita punya dan dimana meletakannya.
Tidak berbeda jauh dengan dengan
barang-barang milik individu, barang milik suatu kelompok, organisasi atau pun
perusahaan perlu di inventarisasi agar semua barang yang dimiliki bisa tercatat
secara jelas. Berikut beberapa pengertian inventarisasi menurut beberapa ahli.
1.
Inventarisasi
aset adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan,
pelaporan hasil pendataan aset, dan mendokumentasikannya baik aset berwujud
maupun aset tidak berwujud pada suatu waktu tertentu.(sugiama,2013:173)
2.
Menurut
PP No. 27 Tahun 2014, inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan,
pencatatan dan pelaporan hasil pendataan barang milik Negara / Daerah.
3. inventarisasi aset
merupakan kegiatan yang terdiri dari dua aspek, yaitu inventarisasi fisik dan
inventarisasi yurudis/legal. Asfek fisik terdiri atas bentuk, luas, lokasi,
volume, jenis alamat dan lain-lain. Sedangkan aspek yuridis adalah status penguasaan,
masalah legal yang dimiliki, batas akhir penguasaan. Proses kerja yang yang
dilakukan adalah pendapatan, kodifikasi/labelling, pengelompokan dan pembukuan
/ administrasi sesuai dengan tujuan manajemen aset. (Siregar:2004,518-520)
4.
Inventarisasi
menurut Soemarsono S.R. (1994,p15) adalah pencatatan barang-barang milik kantor
atau perusahaan
5.
Inventarisasi
adalah kegiatan yang meliputi pendaftaran, pencatatan dalam daftar inventaris,
penyusunan atau pengaturan barang-barang milik atau kekayaan negara serta
melaporkan pemakaian barang-barang kepada pejabat yang berwenang secara teratur
dan tertib menurut ketentuan dan tata cara yang berlaku sehingga mempermudah
dalam penyajian data kekayaan negara / pemerintah daerah baik barang-barang
tetap maupun barang-barang bergerak.(Harsono dkk, 2004:163)
Dari
beberapa pengertian inventarisasi diatas, dapat disimpulkan bahwa inventarisasi
aset adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, pengecekan dan pelaporan yang dilakukan secara berkala
terhadap aset berwujud maupun tidak berwujud yang meliputi aspek fisik dan
aspek yuridis/legal.
Ilustrasi inventarisasi
Seperti yang sudah kita ketahui, kegiatan inventarisasi
sangatlah penting dalam manajemen aset. Aset perlu di inventarisasi supaya bisa
terorganisir dengan baik dan tidak terjadi permasalahan pada aset tersebut. Disini
saya akan memberikan contoh/ilustrasi sederhana tentang inventarisasi aset,
khususnya aset-aset yang berada disekitar kita.
Setiap hari kita sebagai mahasiswa melakukan kegiatan
perkuliahan, tentunya dalam kegiatan perkuliahan kita di dukung oleh
pasilitas-pasilitas yang ,memadai, seperti gedung kuliah yang didalamnya
terdapat ruang kelas dan segala perlengkapannya. Berikut contoh gambar ruang kelas dan daftar inventaris ruangan.
Gambar 1.1 Ruang Lab (Rinto;2014) |
Gambar 1.2 Daftar Inventaris Ruangan (Rinto;2014) |
Ada dua gambar diatas, gambar (1.1) menunjukan suatu ruangan kelas yang
didalamnya ada meja, kursi, papan tulis dan lain-lain. Gambar (1.2) menunjukan
kartu inventaris ruangan dimana terdapat catatan terhadap barang-barang yang
berada di ruangan tersebut. Bayangkan jika barang-barang yang berada didalam
ruangan tersebut tidak di inventarisasi, apa yang akan terjadi ? bisa saja hilang,
atau bahkan barang yang berada di ruangan menjadi bertambah tanpa tau sumbernya
dari mana. Kita tidak akan pernah tau jumlah awal barang yang berada di ruangan
tersebut tanpa inventarisasi. Tentunya inventarisasi terhadap barang-barang
tersebut harus dilakukan sejak awal barang tersebut diadakan, caranya yaitu
dengan penomoran terhadap barang-barang tersebut, tentunya ada aturan-aturan
yang dibuat untuk melakukan penomoran barang itu supaya mudah dalam hal
pengelompokan barang tersebut. Setelah dilakukan penomoran dilakukan pendataan
dan pencatatan terhadap barang tersebut. Pada akhirnya setelah semua kegiatan
itu dilakukan sampailah ada tahap pelaporan kepada pihak yang berwenang dalam
hal inventarisasi barang yang kemudian bisa dilakukan pengecekan secara
berkala.
Masalah Utama Manajemen Aset
Dalam kegiatan manajemen aset, permasalahan utama dan yang umumnya terjadi
di area pemerintah ataupun swasta adalah masalah inventarisasi / pencatatan
aset itu sendiri. Inventarisasi sangat penting dalam hal kegiatan manajemen
aset, karena setiap aset yang kita miliki perlu untuk di inventarisasi supaya
kita mengetahui jumlah, nilai dan status dari aset tersebut. Pada
pelaksanaannya inventarisasi banyak menemui kendala seperti banyak nya aset
yang harus didata, keragaman aset yang sangat banyak, dan faktor pengguna aset
yang kurang peduli terhadap aset yang mereka gunakan. Salah satu contoh dari
permasalahan inventarisasi adalah adanya duplikasi pencatatan yang sering
terjadi seperti yang terjadi di provinsi Banten, terjadi duplikasi pencatatan
terhadap 29 aset milik pemprov Banten. Aset tersebut tercatat di pemprov Banten
sebagai harta kekayaan pemprov, namun pada kenyataan aset tersebut juga
tercatat sebagai aset milik beberapa pemkot dan pemkab di provinsi Banten.
Berikut pembaca bisa membaca langsung berita tentang duplikasi pencatatan
29 aset di provinsi Banten melalui link berita berikut ini : http://sp.beritasatu.com/home/ditemukan-duplikasi-pencatatan-29-aset-berupa-tanah-dan-bangunan/21328
Berikut beberapa kesalahan mendasar yang biasanya terjadi pada inventarisasi disekitar kita (inventaris ruangan kelas) yang sering terjadi.
1. Daftar inventaris ruangan (DIR) yang tidak ada pada ruangan
2. Ketidaksesuaian jumlah barang yang ada pada DIR dengan jumlah ril di ruangan
3. Masih adanya barang yang menggunakan kode lama, namun pada DIR sudah menggunakan kode baru sehingga tidak sesuai dengan keadaan aslinya
4. Ada barang yang nomor inventaris nya sudah hilang atau rusak
5. Peletakan nomor inventaris yang tidak seragam, sehingga menyulitkan ketidak dilaksanakan monev
Daftar Pustaka :
Sugiama, A Gima (2013), Manajemen Aset Pariwisata, Guardaya Intimarta, Bandung.
Siregar, Doli D.2004. Manajemen Aet.Jakarta.Gramedia Pustaka Utama.
Suara, Pembaruan.2012.http://sp.beritasatu.com/home/ditemukan-duplikasi-pencatatan-29-aset- berupa-tanah-dan-bangunan/21328
Tidak ada komentar:
Posting Komentar